Sabtu, 21 Mei 2011

kisah ku dan sang bidadari

<1>
aku tak kuasa menjemput mu,,wahai sang bidadari
tapi hati ini tak pernah tergantikan dengan yang lain
aku tak sanggup berkata padamu,,wahai sang bidadari
tapi bayangmu selalu terlintas dalam pikiranku
detik demi detik jadi sandaran,harapku menjadi lentera indah pada saatnya
semua tersadar dan semua saling membagi
bercerita tentang asa dan episeode baru...
 
<2>
sungguh indah sinar yang kau pancarkan
walaupun redup, kan ku cerna dengan baik dalam retinaku
namun sekali lagi aku tak kuasa merengkuhmu
aku yang berada dalam kegelapan dan kepepaan
terikat dalam jaring jaring hitam
akan tetapi kaki ini takkan kuhentikan dalam langkahnya
untuk mendekatimu
untuk mendapat cahyamu lebih dekat nan lebih terang menyinari hatiku
wahai sang bidadari
 
<3>
inginku meminta padamu
sudilah engkau menunggu
hingga aku mampu dengan tegak menyentuh cahyamu
dan kaupun siap dengan sentuhan cintaku
namun, wahai yang tlah menyinari hatiku
kadang aku berpikir semua pasti berlalu
dan aku merasa saat-saat ini pun akan segera berlalu
sehingga ada ketakutan yang menyeruak dalam diriku bila aku melupakanmu
aku takut takkan kutemui lagi dirimu dalam diri yang lain
wahai sang bidadari
<4>
biarlah cerita yang singkat ini menjadi coretan khayalan dalam sejarahku
sedikit manisnya cahyamu
terasa lebih indah
dibanding kucuran peluh dalam usahaku.
dikedalaman hati ini
berharap menemukan cahya manismu pada diri yang lain
tanpa diikuti sisi gelapmu
yang kadang kali membuatku hilang asa
semoga engkau dapat menyinari hati pada diri pejuang yang lain.
wahai sang bidadari
 selesai.
 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar